Kidung Sri Tanjung adalah sebuah karya sastra dalam bahasa Jawa Pertengahan dalam bentuk kidung. Karya ini dibuat oleh orang Banyuwangi. Cerita ini termasuk cerita legenda pendirian kota Banyuwangi. Selain itu, cerita juga terkenal karena bisa dipakai untuk meruwat.
Ceritanya secara pendek adalah sebagai berikut: Adalah seorang ksatria bernama raden Sidapaksa yang pergi dari tempat tinggalnya, lalu mengabdi sang raja di negeri Sinduraja. Lalu, ia menikahi Dewi Sri Tanjung.
Maka suatu hari, raden Sidapaksa sangat marah, mengira istrinya berselingkuh. Lalu Sri Tanjung bersumpah bahwa apabila ia dibunuh, jika yang keluar bukan darah, tetapi air harum, maka dia tak salah.
Maka, benarlah, Sri Tanjung ditikam, tetapi yang keluar bukan darah segar, melainkan air yang berbau wangi. Maka sampai sekarang ibukota bumi Blambangan namanya Banyuwangi.
Berikut Syair yg cocok untuk kidung sritanjung
Ini kisah jaman dahulu kala
Putri cantik sritanjung namanya
jadi korban di fitnah sang raja
berbuat serong dengan sri baginda
Adakah dirinya ternoda
Ataukah hanya fitnah saja
Sri baginda jatuhi hukuman mati
Permintaan hanya satu ini
Apabila darahnya mewangi
itu tanda dia baik hati
dan tempatnya peristiwa ini
Di namakan Kota banyuwangi
Referensi
* Prijono, 1938 Kidung Sri Tanjung.
Inilah Penyebab Depresi yang Jarang Diketahui
-
Jalan Sutra- Depresi bisa datang dalam berbagai bentuk lalu merusakan
psikis dan fisik. “Mulai dari yang ringan hingga yang berat dan bersifat
melemahkan....
5 komentar:
heheh... apik, gulek critane "minakjingga nagih janji"
sip mesti
eh mas syaire kui aq lupa2 ingat loh
critane minak jinggo g unu mas
hehehe enek c.. pi cuma ga dipublikasikan hehehe
sek tak cr bk sumbere
Post a Comment