
Wahai Air,
Kadang kau bergemericik kala tubuh kecilmu melewati sungai berbatu kerikil di dasarnya
Kadang kau nampak berlari cepat kala tubuhmu melewati sungai yang curam kemiringannya
Kadang kau nampak bergolak kala sungai tak mampu memuat tubuhmu yang menjadi raksasa
Kadang kau nampak mengamuk menerobos tanggul yang menjadi reruntuhan
Kadang kau nampak begitu tenang kala bendungan tinggi mengempang tubuhmu di depan
Kadang kau berbau menyengat kala membawa buangan limbah tak bijaksana
Kadang kau keruh berlumpur kala bercampur jutaan butiran tanah gunung gundul tak bersisa
Jati diri air hanya jernih, membersihkan, menghidupi dan bergerak menuju Samudera.
Nampak tenang, bergolak, berlumpur dan bau hanya karena karena lingkungan semata
Demikian pula diriku
Nampak mengalami suka duka silih berganti
Hanya karena lingkungan luar sepanjang perjalanan hidup yang harus kualami
Sejatinya aku tidak terikat apa pun juga
Hanya saja kisahku dibumbui pikiran mereka
Sesuai tingkat kesadarannya
Aku selalu bergerak menuju Dia Yang Maha Ada
Semoga demikian adanya
0 komentar:
Post a Comment