Jalan menuju Singgasana Abadi

Pernahkah kita berfikir dimanakah singgasana kita yang  abadi? Tentu kita spontan menginginkan surga adalah singgasana abadi..Lalu dimanakah jalan menuju singgasana yang abadi itu?. 

Begitu banyak jalan menuju surga.Akan tetapi, manusia tidak akan bisa menempuh semua jalan itu. Yang diperlukan cukup satu jalan saja, entah lewat jalan yang mana. Jika kita kuat berpuasa, maka di situ ada jalan menuju surga. Jika kita kuat bangun malam, di situ ada jalan menuju surga. Jika kita punya banyak harta, di situ ada jalan masuk surga. Jika kita mempunyai ilmu, di situ ada jalan menuju surga. Jika kita mempunyai orang tua, di situ ada jalan menuju surga. Dan masih banyak lagi jalan menuju surga yang lain.

Kita perlu mengenali potensi kita di mana. Jika kita memang kuat berlapar-lapar ria, mungkin jalan kita ke surga melalui puasa. Jika kita kuat begadang malam-malam, maka bangun malam bisa jadi sarana menuju surga. Begitu juga, jika kita miskin papa, maka jangan menempuh jalan menuju surga dengan sarana harta kita.

Jika di ibaratkan anak sekolah, tidak mungkin kita akan menguasai seluruh Kompetensi baik akademik maupun non akademik , maka dari itu kita cukup mengejar satu potensi saja yang ada pada diri kita dan mampu kita lakukan. Di situlah kita curahkan segenap kemampuan kita agar mendapatkan nilai  maksimal,
Bagaimana dengan kompetensi yang lain? Cukup mendapatkan angka rata-rata sesuai KKM ( Kriteria ketuntasan minimal}. Artinya kita melaksanakan perintah Allah yang wajib-wajib saja, atau tidak berbuat maksiyat yang menjadikan nilai kita dibawah KKM  Dan yang perlu ditekankan disini memacu potensi unggulan yang ada pada diri kita sampai mendapat predikat baik

Perlu diingat bahwa seseorang masuk surga itu bukan karena amalnya, akan tetapi karena rahmat Allah SWT.
masih ingat kisah pelacur masuk surga kan? itulah rahmat Allah SWT.